Seputar PSBB Kota Pekanbaru Tahap Pertama
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) telah diterapkan mulai tanggal 17 April hingga 30 April 2020. Dan kemudian Pemerintah Kota Pekanbaru akan melanjutkan PSBB tahap kedua hingga tanggal 14 Mei 2020. Beberapa permasalahan/ polemik yang terjadi selama proses PSBB tahap pertama di Pekanbaru merupakan hal yang biasa. Apalagi yang namanya pro dan kontra ditengah pandemi wabah virus corona (covid-19) yang sedang melanda dunia.
Diawal PSBB hanya membatasi jam malam saja dan kemudian secara bertahap menutup beberapa jalan protokol dan akses ke Kota Pekanbaru ditutup sementara. Hal ini dilakukan agar masyarakat dapat mengurangi aktifitas yang tidak penting, agar penyebaran wabah dapat ditekan. Tentu hal ini membutuhkan kesabaran bagi masyarakat Kota Pekanbaru.
Memang banyak permasalahan yang akan terjadi seperti halnya perekonomian akan berjalan lambat. Hal ini juga memicu polemik mengenai bantuan sembako selama PSBB tahap pertama di Kota Pekanbaru, Riau. Puluhan RT dan RW menolak bantuan dalam bentuk sembako, bukan bantuan tunai langsung (BLT), karena pendataan mereka tak dipakai. RT dan RW memilih meninggalkan bantuan PSBB di kantor kelurahan setempat bersumber dari liputan6.com
Mereka takut menjadi sasaran warga terdampak karena tidak kebagian jatah, apalagi dengan jumlah bantuan itu (15 ribu KK) hanya 4 kepala keluarga yang dapat di setiap RT. Atas kejadian ini, Wali Kota Pekanbaru Firdaus berjani menuntaskan permasalahan ini. Dia menyebut warga yang tidak terdata akan diberi bantuan susulan.
"Bantuan masih ada, yang belum tuntas kemarin nanti dibantu," kata Walikota Pekanbaru Firdaus, ST, MT kepada wartawan.
(https://www.liputan6.com/regional/read/4242010/psbb-pekanbaru-diperpanjang-bantuan-masih-misteri#)
Hal ini tentu sudah menjadi kajian Pemerintah Kota Pekanbaru melalui team yang bekerja. Data-data masyarakat yang berhak mendapatkan bantuan tentu telah ada. Namun polemik ini menjadi sangat membuat pusing kepala karena banyak RT/ RW yang protes, hingga mengembalikan bantuan sembako tersebut. Memang dituntut kesabaran tingkat tinggi baik bagi pihak PEmerintah Kota Pekanbaru maupun masyarakat.
Namun beberapa pertanyaan adalah bagi warga Pekanbaru yang sebelumnya berpenghasilan bagus namun karena wabah covid-19, penghasilan mereka menjadi drop. Apakah ini bisa mendapatkan bantuan ?
Seperti yang diberitakan riauonline.co.id, bantuan standar Kemensos, yang digaji dibawah 500 ribu, rumahnya lantai tanah, WC bersama dan syarat lainnya. Di Pekanbaru mau cari dimana yang memenuhi syarat itu? Pembantu aja sudah bergaji satu juta. Kalaupun ada paling hanya 0,0 sekian persen lah," Taufik Politisi Gerindra. (https://www.riauonline.co.id/riau/kota-pekanbaru/read/2020/04/29/psbb-menyusahkan-rakyat-taufik-hati-hati-dengan-gugatan-class-action)
Kemudian Pemerintah Kota Pekanbaru telah memberikan sanksi kepada masyarakat yang melanggar aturan yang telah ditetapkan selama PSBB Kota Pekanbaru. Terbukti 16 orang pelanggar PSBB dijatuhkan hukuman oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pekanbaru berupa hukuman penjara dan
denda seperti yang diberitakan cnnindonesia.com
16 orang pelanggar PSBB tersebut adalah seorang pemilik warung internet diberi pilihan antara membayar denda Rp750 ribu atau kurungan satu bulan penjara. Kemudian 15 orang lainnya terdiri dari tujuh remaja putri dan delapan remaja laki-laki ditangkap di sebuah pusat Karaoke di Pekanbaru, medio April 2020 lalu. Mereka kedapatan berpesta minuman keras saat merayakan ulang tahun salah seorang rekan. Hingga akhirnya mereka ditangkap dan juga divonis bersalah dengan pidana denda mulai dari Rp800 ribu hingga Rp3 juta.
(https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200430082236-12-498701/16-pelanggar-psbb-di-pekanbaru-divonis-penjara-dan-denda)
Penulis blog ini berharap terkhusus untuk masyarakat Kota Pekanbaru agar dapat mematuhi peraturan yang telah ditetapkan dan mengikuti anjuran Pemerintah Kota Pekanbaru. Sebab jika aturan dilaksanakan dengan baik dan penyebaran virus corona dapat ditekan, maka status zona merah Kota Pekanbaru akan menjadi normal. Tentu PSBB akan dihentikan dan aktifitas kembali normal, jangan lah kita turut membuat pusing juga dengan tidak mentaati aturan. Nah jika memang kesusahan secara ekonomi silahkan datang mendaftarkan diri kepada kelurahan masing-masing untuk mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kota Pekanbaru.
Mari bersama-sama kita berdoa menurut ajaran dan kepercayaan agama kita masing-masing agar Virus Corona sirna dari bumi ini.
Diawal PSBB hanya membatasi jam malam saja dan kemudian secara bertahap menutup beberapa jalan protokol dan akses ke Kota Pekanbaru ditutup sementara. Hal ini dilakukan agar masyarakat dapat mengurangi aktifitas yang tidak penting, agar penyebaran wabah dapat ditekan. Tentu hal ini membutuhkan kesabaran bagi masyarakat Kota Pekanbaru.
Memang banyak permasalahan yang akan terjadi seperti halnya perekonomian akan berjalan lambat. Hal ini juga memicu polemik mengenai bantuan sembako selama PSBB tahap pertama di Kota Pekanbaru, Riau. Puluhan RT dan RW menolak bantuan dalam bentuk sembako, bukan bantuan tunai langsung (BLT), karena pendataan mereka tak dipakai. RT dan RW memilih meninggalkan bantuan PSBB di kantor kelurahan setempat bersumber dari liputan6.com
Mereka takut menjadi sasaran warga terdampak karena tidak kebagian jatah, apalagi dengan jumlah bantuan itu (15 ribu KK) hanya 4 kepala keluarga yang dapat di setiap RT. Atas kejadian ini, Wali Kota Pekanbaru Firdaus berjani menuntaskan permasalahan ini. Dia menyebut warga yang tidak terdata akan diberi bantuan susulan.
"Bantuan masih ada, yang belum tuntas kemarin nanti dibantu," kata Walikota Pekanbaru Firdaus, ST, MT kepada wartawan.
(https://www.liputan6.com/regional/read/4242010/psbb-pekanbaru-diperpanjang-bantuan-masih-misteri#)
Hal ini tentu sudah menjadi kajian Pemerintah Kota Pekanbaru melalui team yang bekerja. Data-data masyarakat yang berhak mendapatkan bantuan tentu telah ada. Namun polemik ini menjadi sangat membuat pusing kepala karena banyak RT/ RW yang protes, hingga mengembalikan bantuan sembako tersebut. Memang dituntut kesabaran tingkat tinggi baik bagi pihak PEmerintah Kota Pekanbaru maupun masyarakat.
Namun beberapa pertanyaan adalah bagi warga Pekanbaru yang sebelumnya berpenghasilan bagus namun karena wabah covid-19, penghasilan mereka menjadi drop. Apakah ini bisa mendapatkan bantuan ?
Seperti yang diberitakan riauonline.co.id, bantuan standar Kemensos, yang digaji dibawah 500 ribu, rumahnya lantai tanah, WC bersama dan syarat lainnya. Di Pekanbaru mau cari dimana yang memenuhi syarat itu? Pembantu aja sudah bergaji satu juta. Kalaupun ada paling hanya 0,0 sekian persen lah," Taufik Politisi Gerindra. (https://www.riauonline.co.id/riau/kota-pekanbaru/read/2020/04/29/psbb-menyusahkan-rakyat-taufik-hati-hati-dengan-gugatan-class-action)
Kemudian Pemerintah Kota Pekanbaru telah memberikan sanksi kepada masyarakat yang melanggar aturan yang telah ditetapkan selama PSBB Kota Pekanbaru. Terbukti 16 orang pelanggar PSBB dijatuhkan hukuman oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pekanbaru berupa hukuman penjara dan
denda seperti yang diberitakan cnnindonesia.com
16 orang pelanggar PSBB tersebut adalah seorang pemilik warung internet diberi pilihan antara membayar denda Rp750 ribu atau kurungan satu bulan penjara. Kemudian 15 orang lainnya terdiri dari tujuh remaja putri dan delapan remaja laki-laki ditangkap di sebuah pusat Karaoke di Pekanbaru, medio April 2020 lalu. Mereka kedapatan berpesta minuman keras saat merayakan ulang tahun salah seorang rekan. Hingga akhirnya mereka ditangkap dan juga divonis bersalah dengan pidana denda mulai dari Rp800 ribu hingga Rp3 juta.
(https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200430082236-12-498701/16-pelanggar-psbb-di-pekanbaru-divonis-penjara-dan-denda)
Penulis blog ini berharap terkhusus untuk masyarakat Kota Pekanbaru agar dapat mematuhi peraturan yang telah ditetapkan dan mengikuti anjuran Pemerintah Kota Pekanbaru. Sebab jika aturan dilaksanakan dengan baik dan penyebaran virus corona dapat ditekan, maka status zona merah Kota Pekanbaru akan menjadi normal. Tentu PSBB akan dihentikan dan aktifitas kembali normal, jangan lah kita turut membuat pusing juga dengan tidak mentaati aturan. Nah jika memang kesusahan secara ekonomi silahkan datang mendaftarkan diri kepada kelurahan masing-masing untuk mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kota Pekanbaru.
Mari bersama-sama kita berdoa menurut ajaran dan kepercayaan agama kita masing-masing agar Virus Corona sirna dari bumi ini.