Dua Harimau Sumatra Lahir di Bukittinggi
TAMAN Margasatwa dan Budaya Kinantan Bukittinggi, Sumatra Barat, mendapatkan keluarga baru. Sepasang harimau sumatra yang diprogramkan untuk beranak melahirkan dua anak harimau.
Kepala Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan Bukittinggi Iqbal mengatakan kelahiran harimau sumatra di kebun binatang itu merupakan yang pertama dalam 50 tahun terakhir.Kelahiran harimau sumatra yang terakhir tercatat pada 1960.
Iqbal menambahkan, kedua anak harimau itu lahir pada Senin (22/9) malam. Anak pertama lahir pada pukul 22.40 WIB, dan 15 menit kemudian lahir anak kedua.
Setelah kelahiran itu, tambah Iqbal, ayah kedua anak harimau itu telah dipisahkan dari induk di kandang berbeda. Sewaktu lahir, kedua anak harimau itu memiliki panjang 25 cm dan berat 0,5 kg.
Sebelum kelahiran itu, kebun binatang yang dikelola Pemkot Bukittinggi tersebut memiliki empat harimau sumatra. Dua dari empat harimau itu, yakni induk dan ayah dari kedua harimau yang baru lahir itu, berasal dari alam liar. Dua ekor lainnya merupakan kiriman dari kebun binatang di Jambi.
“Induk sang harimau ialah harimau yang kena jerat babi oleh masyarakat di Dharmasraya. Ayahnya juga kena jerat di Muaro Kalaban, Sawahlunto,“ papar Iqbal.
Dengan hadirnya dua anak harimau itu, Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan Bukittinggi kini memiliki enam harimau sumatra.
Saat ini, masih menurut Iqbal, kebun binatang terbaik pada 1933 di Hindia Belanda itu memelihara 577 satwa, antara lain, mamalia, burung, dan ikan.Luas kebun binatang tersebut mencapai 7 hektare.
Terkait dengan anak harimau sumatra yang baru lahir, Iqbal menegaskan pihaknya akan merawat keduanya sebaik-baiknya.
Dua dokter hewan, misalnya, telah disiapkan untuk berjaga-jaga, ditambah satu paramedis dan satu pawang harimau. (YH/X-7) Media Indonesia, 25/09/2014, halaman 2
Kepala Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan Bukittinggi Iqbal mengatakan kelahiran harimau sumatra di kebun binatang itu merupakan yang pertama dalam 50 tahun terakhir.Kelahiran harimau sumatra yang terakhir tercatat pada 1960.
Iqbal menambahkan, kedua anak harimau itu lahir pada Senin (22/9) malam. Anak pertama lahir pada pukul 22.40 WIB, dan 15 menit kemudian lahir anak kedua.
Ingin berkunjung ke Kebun Binantang di Bukittinggi dapat menggunakan rental mobil Padang BUkittinggi melalui Fahri Tour“Saat ini belum diketahui jenis kelamin mereka karena masih berada di ruang isolasi bersama induk. Sekitar 10 hingga 15 hari ke depan belum bisa diganggu,“ kata Iqbal kepada Media Indonesia di Bukittinggi, kemarin.
Setelah kelahiran itu, tambah Iqbal, ayah kedua anak harimau itu telah dipisahkan dari induk di kandang berbeda. Sewaktu lahir, kedua anak harimau itu memiliki panjang 25 cm dan berat 0,5 kg.
Sebelum kelahiran itu, kebun binatang yang dikelola Pemkot Bukittinggi tersebut memiliki empat harimau sumatra. Dua dari empat harimau itu, yakni induk dan ayah dari kedua harimau yang baru lahir itu, berasal dari alam liar. Dua ekor lainnya merupakan kiriman dari kebun binatang di Jambi.
“Induk sang harimau ialah harimau yang kena jerat babi oleh masyarakat di Dharmasraya. Ayahnya juga kena jerat di Muaro Kalaban, Sawahlunto,“ papar Iqbal.
Dengan hadirnya dua anak harimau itu, Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan Bukittinggi kini memiliki enam harimau sumatra.
Saat ini, masih menurut Iqbal, kebun binatang terbaik pada 1933 di Hindia Belanda itu memelihara 577 satwa, antara lain, mamalia, burung, dan ikan.Luas kebun binatang tersebut mencapai 7 hektare.
Terkait dengan anak harimau sumatra yang baru lahir, Iqbal menegaskan pihaknya akan merawat keduanya sebaik-baiknya.
Dua dokter hewan, misalnya, telah disiapkan untuk berjaga-jaga, ditambah satu paramedis dan satu pawang harimau. (YH/X-7) Media Indonesia, 25/09/2014, halaman 2
0 Comments:
Posting Komentar